7 Kebiasaan Buruk yang Menyehatkan
[dropcap style=”font-size:90px; color: #C52622″]T[/dropcap]ak semua kebiasaan buruk berakibat buruk bagi kesehatan. Beberapa kebiasaan buruk ini membuat tubuh sehat.
1. Mondar-mandir
Mondar-mandir saat bekerja, memang mengganggu lingkungan. Apalagi bila Anda mondar-mandir sambil menjawab telepon. Riset menyebut, gerakan apapun yang Anda buat akan memperkuat otot jantung. Riset lain dari Kanada mendukung riset tersebut dengan menyebut bahwa aktivitas fisik itu tidak perlu direncanakan untuk memperoleh hasil yang baik bagi kesehatan. Sebanyak 43 persen orang yang berusaha jalan-jalan di antara waktu kerjanya hingga total mencapai 30 menit, hasilnya lebih baik daripada 10 persen orang yang berolah raga terjadwal.
2. Mendengarkan musik keras-keras
Volume musik yang keras bisa memperbaiki suasana hati. Riset membuktikan bahwa suara musik yang mencapai 90 desibel, bisa membuat bagian dalam telinga yang disebut sakulus terstimulasi. Ketika ada suara, sakulus ini terhubung dengan bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengeluarkan hormon gembira. Para peneliti mengatakan bahwa hal itu merupakan mekanisme yang bisa menjelaskan mengapa ketika kita nonton konser musik kita merasa sangat gembira. Riset lain yang paling baru menyebut, ketika Anda mengemudi, mendengarkan musik dengan volume di atas normal akan membuat Anda lebih fokus pada jalan.
3. Buang angin
Buang angin alias kentut dapat menghindarkan kita dari hipertensi dan rasa tidak nyaman di perut. Riset yang dipublikasikan oleh New Zealand Medical Journal menyebut bahwa kentut merupakan kebiasaan yang menyehatkan, terutama ketika kita dalam penerbangan. Karena tekanan dalam kabin pesawat meningkatkan sirkulasi gas di dalam sistem pencernaan, maka kentut adalah cara terbaik untuk mengeluarkan gas. Menahan angin di dalam organ pencernaan akan membuat lambung nyeri, dan tekanan darah meningkat.
4. Melamun
Melamun dapat merangsang otak untuk berpikir kreatif. Riset dari Inggris menyebut, ketika kita membiarkan otak kita mengembara kemudian kita kembali pada pekerjaan kita, kita akan lebih kreatif dalam menyelesaikan pekerjaan. Ada riset lain yang memperkuat riset tersebut, menyebut bahwa ketika kita mengalami deadlock tetapi memaksa otak kita untuk tetap fokus mencari solusi, hasilnya jauh lebih buruk dibanding bila kita membiarkan otak kita mengembara.
5. Bergosip
Anda kesal dengan staf atau rekan kerja yang gemar bergosip? Dalam kadar ringan, bergosip diperlukan untuk mereduksi kecemasan, juga untuk menjalin pertemanan. Ketika bergosip, kita merasakan keintiman dengan teman bergosip. Saat itu hormon progesterone alias hormon seks meningkat, mengurangi rasa cemas dan stres sehingga menimbulkan rasa nyaman.
6. Melepas kemarahan
Melepas kemarahan penting untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan harapan hidup. Sebuah riset menyebut, menahan marah dapat mengganggu kesehatan jantung dan emosi. Menahan marah dapat meningkatkan detak jantung, yang dalam jangka waktu lama akan memicu gangguan jantung dan kanker. Meski demikian kemarahan yang terlalu cepat terpicu pun dapat mengganggu kesehatan jantung. Anda disarankan untuk mengelola kemarahan, dan melampiaskannya secara tepat tanpa mengganggu lingkungan.
7. Menghindari pekerjaan rumah
Kebiasaan menghindari pekerjaan rumah tangga dapat mengurangi risiko meningkatnya tekanan darah. Bila Anda wanita karier yang super sibuk tetapi tetap berambisi ingin mengerjakan segalanya di rumah, Anda rentan mengalami tekanan darah tinggi. Ditambah lagi pemakaian berbagai bahan kimia pembersih untuk pakaian, lantai rumah, dan kamar mandi, risiko terkena asma meningkat 41 persen. Tak perlu menjadi yang nomor satu, delegasikan pekerjaan rumah tangga.
sumber: pesona.co.id