Syarif, Asmara Boleh Bubar Tapi Prestasi Cetar
Siapa yang tidak kenal dengan Syarif Agung Cahyo Nugroho, karyawan Amigo di seluruh penjuru kota pasti mengenalnya, remaja kelahiran Klaten 19 Maret 1990 berbadan ramping yang kerap kali tampil menghiasi panggung Amigo dengan suara emasnya ini memang bagaikan artisnya Amigo. Selain terkenal karena sering tampil menyanyi, dikenal juga dengan segudang prestasinya yang cetar terpampang nyata. Banyak prestasi ditorehkannya sebagai pramuniaga Amigo. Bahkan sebelum dinobatkan sebagai karyawan tetap, prestasi itu justru digenggamnya berkali-kali.
Meski memiliki kisah asmara yang kurang beruntung, namun ia tetap menikmati kesendiriannya hingga saat ini. Remaja ganteng ini mengawali karirnya setelah selesai menempuh study di SMA N 1 Karangdowo sebagai pekerja pabrik diperusahaan swasta di Jakarta. Setahun di Jakarta, diputuskannya untuk kembali ke kampung halamannya di Pondok Rt.03 Rw.07, Kwarasan, Juwiring, Klaten dan mencari peruntungan di sekitar kota tempat dia tinggal. Berawal dari mendengarkan iklan lowongan kerja Amigo di sebuah radio, iapun tertarik dan esoknya diputuskan untuk mendatangi cabang Amigo terdekat, yakni Granada Delanggu. Melalui berbagai proses tes, akhirnya iapun resmi diterima sebagai Pramuniaga On The Job Training pada tanggal 20 Maret 2009 dengan penempatan awal di cabang Karanganyar.
Masa On The Job Training usai, tahun 2010 Toko Granada Delanggu menjadi pelabuhan berikutnya untuk dia berkarya. Disinilah prestasi cetar itu bermula. Diberikan tanggung jawab untuk mengelola produk KA (Tas Sekolah), KC (Tas Sekolah Anak) & KD (Tas Piknik) ia jalankan dengan penuh tanggung jawab dan keseriusan. Tercatat dia kerap kali menjadi langganan sebagai Pramuniaga berprestasi di tiap bulannya dengan Pramuniaga Terbaik Pencapaian Target Tertinggi. Tidak aneh kalaupun prestasi kinerja tahunan ia dapatkan juga. Prestasi itu bahkan ia pertahankan hingga tahun ketiga. Perusahaan selalu memberikan hadiah sebagai wujud penghargaan atas prestasi para karyawannya.
Tahun 2010 ia diberikan jalan-jalan wisata gratis ke Kaliurang, Yogyakarta bersama 36 teman dari berbagai cabang Amigo di seluruh kota. Tahun 2011 pun ia dapatkan prestasi itu lagi, dan Kota Magelangpun menjadi hadiah spesialnya. Sudah tentu bahagia tergambar di hati dan pancaran wajahnya, hingga tahun 2012 ia tetap berkomitmen mempertahankan prestasinya dan berhasil, kali ini Kota Tegal sebagai hadiah terindahnya kembali ia dapatkan. Remaja yang mempunyai hobi mendengarkan musik, wisata kuliner dan menyanyi ini mempunyai kiat-kiat dalam mendapatkan dan mempertahankan prestasinya ini, antara lain:
- Selalu mericek setiap pagi produk tanggung jawabnya dalam hal display dan penataan produk
- Aktif memberikan masukan kepada Asisten Pemimpin Toko terkait pengadaan produknya
- Rajin menata dan mendisplay semenarik mungkin sesuai gradasi warna
Remaja ini dinilai teman-temannya memiliki semangat dan antusis yang tinggi dalam pekerjaannya. Ternyata suasana kerja, teman-teman yang terbuka dan support dari keluarganyalah yang menjadikan dia membawa semangatnya setiap hari. Selain itu, dia merasa sangat krasan dan nyaman bekerja di Amigo, karena sistem kerja yang berbeda dari perusahaan lain, Pemilik yang sangat menghargai karyawannya, kesejahteraan yang sangat diutamakan dan jenjang karir yang terbuka untuk setiap karyawan. Dengan berbagai prestasi telah diraihnya, tapi ia tetap rendah hati, ia merasa masih perlu banyak belajar dan merasa masih memiliki banyak kekurangan, jelas dia yang memiliki keinginan untuk menjadi seorang Supervisor (Pemimpin Wilayah).
Apa kata Mereka
- Ayu Wulandari (rekan kerja di Granada Delanggu)
Orangnya tidak pilih-pilih dalam berteman, mudah bergaul, sangat perhatian dengan temannya, selera humor dan bercanda bisa memilahkan antara dengan senior dan teman sebaya. Dia orang yang produktif, sangat disiplin, bisa menerima kritik, saran dengan positif dan tidak mudah putus asa.
- Deta Fina Argowati (rekan kerja di Granada Delanggu)
Mas Syarif sangat sayang kepada keluarganya, terutama adik-adiknya. Hingga ia membiayai adiknya sampai di perguruan tinggi di Solo. Meski pernah patah hati dengan gadis yang sekarang bekerja di Malaysia, tapi dia mudah move on dan tidak mengganggumpekerjaannya.